Menangani Penyakit yang Tak Bisa Disembuhkan – Orang-orang yang mengalami cobaan penyakit yang tidak bisa disembuhkan sungguh berat menjalani hidupnya. Tapi dengan pengobatan paliatif, pasien akan tetap memiliki kualitas hidup yang baik meski penyakitnya tak bisa disembuhkan.

Menangani Penyakit yang Tak Bisa Disembuhkan

ontopofcancer – Perawatan paliatif artinya meringankan penderitaan si pasien yang sudah sakit parah dan tidak dapat disembuhkan seperti misalnya kanker, pasien penyakit motor neuron, penyakit degeneratif saraf dan pasien HIV/AIDS. Tujuannya agar penderita dapat menjalani hari-hari sakitnya dengan tidak putus asa.

Baca juga : Metode Pengobatan Kanker Hati

Melansir health.detik, “Pasien dengan penyakit yang tidak bisa disembuhkan kebanyakan berpikir sudah tidak ada lagi yang bisa dilakukan. Untuk itulah perawatan paliatif dibutuhkan,” ujar Prof Dr dr Akmal Taher, SpU(K) dalam acara seminar dan konferensi press Memperingati Hari Hospis dan Perawatan Paliatif Sedunia di Gedung A RSCM, Jakarta, Kamis (7/10/2010).

Perawatan paliatif merupakan metode yang ampuh dalam membantu pasien lepas dari penderitaannya, baik nyeri berkepanjangan ataupun keluhan lain. Kondisi ini akan membantu meningkatkan kualitas hidup pasien dan juga keluarganya.

Pada awalnya perawatan paliatif ini hanya ditujukan untuk pasien kanker (kecuali di Afrika Selatan awalnya untuk pasien HIV/AIDS). Tapi kini perawatan paliatif juga bisa digunakan untuk penyakit lain seperti paru obstruktif kronis (COPD), stroke, parkinson, gagal jantung, gagal ginjal, penyakit genetika dan juga infeksi seperti HIV/AIDS.

Seperti apa perawatan paliatif itu?

Intinya Perawatan ini lebih berbentuk sokongan serta dorongan ke penderita. Setelah itu tiap keluhkesah yang mencuat ditangani dengan pemberian obat buat kurangi rasa sakit.

Perawatan paliatif ini dapat mempelajari orang penderita serta keluarganya gimana membagikan atensi spesial kepada pengidap, penanggulangannya dan kesiapan buat mengalami kematian.

Perawatan paliatif dititikberatkan pada pengaturan pertanda serta keluhkesah, dan bukan kepada penyakit kuncinya sebab penyakit kuncinya tidak bisa dipulihkan. Dengan sedemikian itu penderita terbebas dari beban dampak keluhkesah serta dapat menempuh akhir hidupnya dengan aman.

” Perawatan paliatif dicoba dengan kegiatan serupa antara dokter, juru rawat, terapis, sosial- media, psikolog, rohaniawan, sukarelawan serta pekerjaan lain yang dibutuhkan. Perihal ini bermaksud buat supaya penderita leluasa dari beban, alhasil kehidupannya senantiasa bermutu serta selesai dengan hening,” ucap Profesor dokter R Sunaryadi Tejawinata, SpTHT( K), FAAO, PGD, PAllMed.

Lebih lanjut Profesor Sunaryadi mengatakan dari tahun 1992- 2010 jasa Perawatan paliatif terkini terdapat di 6 ibukota besar ialah DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali serta Sulawesi Selatan.

Perawatan paliatif mayoritas ada di rumah sakit penguasa semacam Rumah sakit Hasan Sadikin Bandung, RSCM, RSK Dharmais, RSU Dokter Soetomo Surabaya, Rumah sakit Sanglah Bali, Rumah sakit Dokter Wahidin Sudirohusodo Makasar serta RSUP Dokter Sardjito Yogyakarta.

Sedangkan Profesor Dokter I W Suardana, SpTHT( K) mengatakan bermacam keluhkesah umumnya dialami oleh penderita Perawatan paliatif ini.

Keluhkesah yang timbul semacam perih, kendala saluran hancur( mual, muntah, berak air, konstipasi), kendala kulit( mengerinyau, kering ataupun dampak tiduran sangat lama), kelemahan biasa, kendala pernapasan, kelemahan badan aksi, kendala saluran kencing serta pula merasa bimbang.

Nah, dengan Perawatan paliatif penderita dibawa buat lebih dapat menyambut keadaannya alhasil sedang dapat menempuh hidupnya walaupun usianya tidak lama lagi. Sebab mayoritas mutu hidup penderita dengan penyakit tidak dapat dipulihkan hendak lalu memburuk ataupun menyusut bila impian penderita tidak cocok dengan realitas yang terdapat.

” Jadi kewajiban dari regu paliatif merupakan memodifikasi ekspektasi dari penderita, alhasil jarak antara impian serta faktanya jadi lebih dekat. Dapat dengan metode membangkitkan antusiasme buat hidup, arah era depan, keagamaan apalagi mengenai seksualitasnya,” kata Dokter Siti Annisa Nuhonni, SpKFR( K).

Dokter Nuhonni mengatakan impian senantiasa terdapat, tetapi hendaknya tidak membagikan impian yang ilegal sebab impian pula wajib dicocokkan dengan hasil pengecekan. Buat itu keluarga ialah kunci arti hidup dalam Perawatan paliatif.

Tempat buat melaksanakan Perawatan paliatif beraneka ragam, semacam:

Rumah sakit, buat penderita yang wajib memperoleh Perawatan dengan pengawasan kencang, aksi spesial ataupun meemrlukan perlengkapan spesial.

Puskesmas, buat penderita yang melaksanakan jaga jalur.

Rumah mampir ataupun panti( hospis), buat penderita yang tidak membutuhkan pengawasan kencang, aksi ataupun perlengkapan spesial, namun belum bisa dirawat di rumah sebab sedang membutuhkan pengawasan daya kesehatan.

Rumah penderita, buat penderita yang tidak membutuhkan pengawasan kencang, aksi ataupun perlengkapan spesial, dan keahlian Perawatan dapat dicoba oleh badan keluarga.

Baca juga : Penyakit Hipoglikemia : Gejala, Penyebabnya, dan Lainnya

Tidak hanya kurangi tanda- tanda yang timbul, Perawatan paliatif pula membagikan sokongan dalam perihal kebatinan serta psikososial. Perawatan ini dapat diawali dikala penaksiran diumumkan hingga akhir hidup dari sang penderita.

” Walaupun penderita sudah meninggal dunia, Perawatan paliatif tidak menyudahi hingga di sana. Sebab sukarelawan paliatif pula hendak membagikan sokongan akhlak pada keluarga yang berkabung,” ucap Profesor Sunaryadi.